Mudahnya Orang Indonesia Tertipu Berita Hoax



Dengan seiring waktu perkembangan dunia teknologi semakin pesat, begitu pula dengan akses informasi yang sangat mudah untuk di dapatkan.

Dahulu, untuk bisa mendapatkan berita kita perlu menunggu di koran ataupun di radio, kini dengan canggihnya teknologi hanya membuka situs website berita ataupun dengan melihat telivisi sudah bisa mengetahui berita terupdate disegala penjuru dunia.

Datangnya teknologi perlu kita syukuri karena sangat membantu pekerjaan manusia, bisa kita bayangkan jika dahulu untuk berkirim kabar harus menggunaka surat dan menyita waktu yang banyak. Kini hadir teknologi komunikasi yang beragam, mulai dari Smartphone perangkat komputer.

Selain itu juga banyak perubahan yang terjadi saat ini, banyak lowongan pekerjaan baru yang bermunculan sesuai dengan jobdesk yang beragam mulai dari UI/UX Designer, Security System dan lainnya.

Dimana banyak sekali nilai positif yang bisa kita ambil dengan majunya perembangan dunia teknologi, namun yang namanya putih pasti ada hitam, begitu juga jika menanggapi teknologi. Tentunya ada hal yang kurang baik dalam kehidupan sehari-hari.

Dimulai dari kejahatan dunia maya seperti pencurian, penyebaran malware hingga penyebaran berita hoax selain itu juga ketergantungan manusia akan teknologi juga mengurangi pekerjaan yang biasanya di kerjakan oleh manusia.

Mungkin pada tulisan kali ini kita tidak membahas semua hal negatif dari teknologi, melainkan kita persempit pembahasan teknologi ke dunia internet dengan permasalahan di berita hoax.

Hoax/hoaks yang dalam KKBI di artikan sebagai informasi bohong merupakan serangkaian informasi yang lalu lalang lalu disimpulkan tanpa memiliki nilai kebenaran yang dikonfirmasi terlebih dahulu.

Jika kita melihat saat ini, sudah begitu banyak berita bohong yang bisa dikategorikan menjadi dua menurut penulis sendiri, yaitu berita bohong yang sengaja di produksi dan berita bohong yang belum dikonfirmasi dalam artian penyebaran berita ini belum disaring sebelum di sharing.

Apakah berbahaya sebuah berita hoax?

Tentu berbahaya, karena dari sini perpecahan bisa terjadi, jika kita memperhatikan sekarang ini sudah banyak orang yang menyebarkan berita yang sangat tidak kredibel baik itu isinya maupun sumbernya.

Berita bohong ini bisa berdampak pada keberlangsungan keharmonisan kita baik itu berkeluarga, bertetangga dan bernegara. Kenapa saya bisa menulis seperti itu?

Jika kamu perhatikan pada kasus yang menimpa Ahok ketika pemilu DKI Jakarta akan berlangsung, begitu pedasnya dunia maya dalam menanggapiperistiwa tersebut. Banyak akun-akun provokatif yang menyebarkan berita ataupun poster yang belum tentu itu benar.

Dampaknya apa?

Mulai dengan menjadi keras kepala dan tidak mau mendengarkan segala hal yang tidak sepemahaman hingga yang paling memprihatinkan adalah dengan penolakan terhadap jenazah salah satu paslon saat itu.

Karena kita fokus pada pembahasan berieta hoax maka kita tidak akan mencampuri pembahasan berita yang berbau sara atau lainnya yang waktu itu juga ikut disebarluaskan karena memang sudah satu paket dengan berieta hoax.

Hitler pernah berkata “Berita bohong yang terus menerus di sebarkan akan menjadi berita benar”

Begitu kuatnya berita bohong ini terutama jika memang dalam jiwa subjeknya sudah menantikan berita/ kabar tersebut ataupun memang memiliki intelektualitas yang belum mampu membedakan mana berita yang benar dan mana berita yang kredibel.

Apa ciri-ciri berita hoax?

Sebenarnya parameter dari berieta hoax ini sangatlah gampang, jika ada klarifikasi yang cepat dan masif untuk di gaungkan dari media yang kredibel maka berita hoax akan cepat padam

Namun, kita juga bisa memilah mana berita yang benar dan tidak, salah satunya adalah dengan mengenali judul dari berita yang di sampaikan.

Berita hoax cenderung akan menggunakan kalimat yang menghasut, memprovokasi dan mengajak untuk menyebarkan

Ini adalah salah satu pola lama dalam pembuatan berita hoax, terlebih jika judul berita di capslock

Jika kamu menemukan berita yang seperti itu maka kamu juga harus membaca berita tersebut untuk lebih memastika kembali dan mengecek di internet mengenai apa yang di bicarakan di berita tersebut.

Cari konfirmasinya dan apabila berita tersebut merupakan hoax, maka kamu dapat melaporkan ke situs

Yang kedua, kamu bisa cek dari situs yang membuat berita tersebut, kamu bisa melihat dari URL jika situs tersebut membahas tentang hal yang cukup genting dan mereka menggunakan URL yang mencurigakan seperti nama tokoh atau menyerupai situs berita besar maka kamu patut untuk menaruh curiga.

Lalu dari ekstensi domain yang di gunakan, jika mereka menggunakan domain dari platform penyedia blog gratisan seperti blogger dan wordpress maka kamu bisa untuk mengecek tulisan di situsnya.

Apakah berbau provokatif ataupun tidak

Dan yang terakhir adalah konten ataupun tulisan yang di buat, jika kualitasnya sangat jelek dan tidak mematuhi pedoman penulisan berita dan bahasa yang digunakan merupakan ajakan provokatif maka laporkan situs dan penyebarnya.

“Orang baik yang diam melihat kejahatan, iya lebih jahat daripada pelaku kejahatan tersebut” Deden reinaldi

Dimana berita hoax sering disebarkan?

Jika dari pemantauan saya pribadi, saat ini berita hoax menargetkan orang yang baru mengenal teknologi dan memiliki kefanatikan terhadap suatu ajaran, tokoh dan ideologi

Dan berita hoax ini sangat sering sekali di sebar melalui aplikasi bertukar pesan seperti Whastapp, Line dan social media facebook dan twitter.

Terutama untuk pembahasan yang berbau agamis dan kepresidenan yang menyangkut untuk pemilu 2024 nanti.

Sudah banyak yang menyebarkan berita bohong dan banyak juga yang sudah menjadi tersangka karena menyebarkan berita bohong ini.

Saya sendiri sedikit bingung dengan hal ini, kenapa bukan pembuat dan yang memiliki ide berita bohong ini yang ditangkap. Kenapa orang yang tidak tau apa-apa dan orang yang termakan berita bohong yang di tangkap? Bukankah mereka ini korban dalam penyebaran berita hoax ini?

Terlepas dari itu, mungkin ada tanggapan dari pembaca dan bisa untuk berkomentar di bawah ini??
Artikel Selanjutnya Artikel Sebelumnya
Belum Ada Komentar :
Tambahkan Komentar
Comment url
Post Terkait :
Opini